Qualitative Evaluation of Antibiotic Use in Bacterial Meningitis Patients using the Gyssens Method

Bacterial meningitis is considered as neurologic emergency with high morbidity and mortality rates. Mortality can reach 34%, especially in infections caused by S. pneumoniae L. meningitides, while bacterial patients, namely long-term sequelae, 50% amongst survivors. If antibiotics are used properly, they lower rates.On the other hand, irrational use of antibiotic therapy will raise likelihood resistance, which raises morbidity, mortality, costs for health care. This study aims to determine quality patients using Gyssens method. It an observational employing retrospective cross-sectional method conducted at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The research subjects were 24 who met inclusion criteria. In this study, 45.8% had been administered appropriate 54.2% inappropriate ones, spread across several categories, category IVc one (4.2%); IIIA two (8.3%); IIIB subject IIA ten (41.7%); IIB (8.3%). based on evaluation algorithm did not significantly affect patient outcomes (p=0.542). independent variables (type therapy, number antibiotics, duration use) confounding ones (age, gender, comorbidities, type length treatment) also no significant effect use, a p value more than 0.05. Abstrak: Meningitis bakterial dianggap sebagai kasus kegawatdaruratan neurologik dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Mortalitas akibat dapat mencapai 34% terutama pada infeksi disebabkan oleh meningitidis. Sementara pasien yaitu sekuele neurologis jangka panjang survivor meningitis. Terapi antibiotik penggunaan rasional menurunkan kematian. Sebaliknya, terapi tidak akan meningkatkan terjadinya resistensi berdampak peningkatan morbiditas, mortalitas, biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteri metode Gyssens. merupakan penelitian observasional retrospektif dilakukan di Rumah Sakit Umum Fatmawati, Subyek adalah memenuhi kriteria inklusi. Pada ini, 45,8% subjek telah diberikan tepat 54,2% tepat, tersebar beberapa kategori, kategori (4,2%); (8,3%); (41,7%); (8,3%). Penggunaan berdasarkan evaluasi menggunakan algoritma berpengaruh signifikan terhadap luaran (p=0,542). Variabel independen (jenis antibiotik, jumlah lama antibiotik) variabel perancu (usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, pengobatan) juga antibiotik. nilai-p lebih dari 0,05